Kamis, 23 Juli 2015

Author's note: Dalam cerita ini, kucing digambarkan sebagai manusia bertelinga dan berekor kucing/nekomimi dan 'murid-murid kucing' disini berumur remaja(SMA).

Red, murid laki-laki sekolah kucing berjalan di halaman sekolah yang luas. Di sekelilingnya banyak murid-murid yang berjalan santai menuju sekolah sambil asyik mengobrol.

Ia menyapa, melambaikan tangan dan tersenyum ke siswa-siswi lain seolah semua sudah mengenalnya. Mereka hanya memandangi Red dan berbisik-bisik. Tubuhnya yang rata-rata lebih tinggi daripada kucing lainnya membuatnya semakin aneh.

Sementara itu, dua siswi sibuk membicarakannya.

"Apa yang kau amati?"

"Kucing itu memakai seragam. Aku belum pernah melihat murid itu sebelumnya. Apa dia baru?" tanya salah satu siswi yang berkacamata.

"Dia kelihatannya cukup keren,"komentar temannya yang cewek.

"Kuberi nilai tiga per lima," si kacamata menanggapi. "Untuk sikap," tambahnya.

"Ayolah Cream, jangan menilai buku dari sampulnya," kata temannya.

"Misai juga bilang tadi dia 'kelihatannya' cukup keren," sahut Cream.

"Halo. Telingaku yang peka ini mendeteksi fans-fans baruku," tanpa disadari Red muncul dihadapan mereka.

"Cream, lihat,"panggil Misai setengah berbisik.

"Abaikan saja orang seperti itu,"Cream terus berjalan sambil menarik Misai.

"Tunggu!"seru Red.

"Ada apa?" Cream menoleh.

"Kalian yakin tidak mau tau siapa namaku,"ia tersenyum.

"Kalau tidak penting kita pergi nih,"jawab Cream sambil berjalan.

"Kenapa sih, sepertinya kalian terburu-buru sekali,"Red mengikuti.

"Sebentar lagi kita ada kelas,"kata Cream.

Sesaat kemudian terdengar sebuah pengumuman dari speaker sekolah.
 
"Diberitahukan kepada seluruh siswa Sekolah Angora, jam belajar diundur menjadi setelah istirahat dikarenakan ada rapat guru."

***

Red, Misai dan Cream duduk-duduk di kantin sambil menunggu jam pelajaran.

"Namaku Red."
 
Red meminum kopi.

"Kamu kucing jenis apa?"tanya Misai.

"Aku bukan kucing. Aku seekor singa."

"Tapi kamu terlihat seperti kucing,"kata Cream.

"Yah, kami memang sejenis kucing. Kucing besar."

"Kenapa majikanmu tidak mengirimmu ke sini dari awal?" tanya Cream.

"Majikan? Aku tidak punya majikan. Aku tidak butuh manusia."

Sorry pendek banget.. tolong kritik dan sarannya ya ^ ^ karena saya masih newbie

5 komentar:

  1. Ceritanya bagus :) cuma endingnya harus diperjelas lagi ya.

    Terus berkarya~ ^^

    BalasHapus
  2. Iyaa udh bagus koj kalimat2 nyaa :) bener kalau dibagian endingnya diceritain apa tujuan red ke sekolah itu atau nggak sedikit dibumbui percintaan ala remaja yg tidak terlalu rumit :) maaf yaa atas komentar yg panjang hehehe

    BalasHapus
  3. Bagus.. Pendek gak apa2.. yang penting sudah tulis..

    BalasHapus